25/10/08

Morning Abrupt

Kasar, apakah pernah diantara anda dijuluki dengan istilah kasar? Atau berhadapan dengan orang yang kasar?. Sulit memang menentukan tingkat kekasaran seseorang, karena kita tidak hanya harus mengenal standar orang lain, tapi juga standar kita sendiri. Banyak contoh untuk kasus tersebut, seperti perselisahan yang biasa terjadi antara orang Batak dengan suku yang lebih pelan tutur katanya (sengaja nggak disebut merk, supaya tidak ada yang terprovokasi).


Kita harus berhati-hati melabelkan kata kasar pada karakter seseorang, atau kita menjadi terlalu kasar kepada orang lain. Menuduh kasar orang lain tidak lantas membuat kita terlihat lebih sopan. Menuduh kasar dengan standar yang tidak tepat, hanya memperlihatkan ketidakadilan anda dalam menghakimi seseorang. Tidak ada istilah sopan untuk orang yang telah berbuat tidak adil.

Semakin rendah standar penilaian anda terhadap seseorang yang dinilai kasar, semakin membuat pribadi anda bertambah halus. Orang yang sudah tidak menganggap dan membalas perkataan kotor rekan kerja atau bos anda dikantor, merupakan pribadi yang bukan saja lebih halus dari pada orang tersebut tapi juga lebih bijak karena tidak membalasnya dengan perkataan atau bintang yang sama (misalnya orang bilang Anjing siah…anda akan lebih bijak jika membalas dengan perkataan kucing lu…)

Orang yang halus pribadinya, tidak akan mudah tersinggung dengan perkataan kasar seseorang…semakin halus pasir jika berbenturan dengan batu hanya akan membuat batu terdiam dan terperosok dalam kemaluan (waduhh…ati2 nih sama kata terakhirnya)

Related Posts by Categories



2 komentar:

  1. anj*ng menggonggong khafilah ga perlu ikutan menggonggong :D

    BalasHapus
  2. kalau sudah di titik ini, lalu ada tidak ya batasan kekasaran yang tidak dapat ditolerir lagi?
    jangan2, kelembutan yang ada membuat si kasar tidak pernah berpikir kalau selama ini ia telah berlaku kasar kepada yang lain.

    BalasHapus