27/10/08

Morning Absent Minded

Kutipan cerita dari novel Sang Pemimpi, Andrea Hirata :

Cinta Arai dan nurmala adalah salah satu cinta yang paling menyedihkan dimuka bumi ini.
Cinta yang patah berkeping-keping karena selingkuh dan penghianatankah? Bukan
Cinta yang dipaksa putus karena perbedaan status, harta benda dan agamakah yang paling menyesakan? Masih bukan
Cinta yang menjadi dingin karena penyakit, penganiayaan, dan kebosanankah yang paling menyiksa? Tidak
Atau cinta yang terpisahkan samudra, lembah dan gunung – gunung yang paling pilu? Masih tidak
Bagaimanapun pedih yang dilalui dua sejoli dalam empat keadaan itu mereka masih dapat saling mencinta dan saling membenci. Namun yang paling memilukan adalah cinta yang tak peduli. Karena itu seorang filsuf yang siang malam merenungkan seni mencinta telah menulis. Love on just hate me but spare me with your indifference. Cintai aku atau sekalian benci aku, jangan tak acuhkan aku. Malangnya yang terakhir itulah yang dialami Arai.

Cara paling jitu untuk membalas dendam adalah bersikap tak acuh. Menihilkan eksistensinya didunia ini. Konon kapitalisme dapat ditangkis dengan metode seperti ini. Dengan mulai mentakacuhkan iklan-iklan. Tak acuh tidak berarti tidak menonton, tak acuh juga tidak mesti mematikan tv dan menghindar. Tak acuh hanya berarti tidak ingin menanggapi hal yang menurut kita tidak penting, tidak bernilai dan tidak layak untuk mendapatkan perhatian kita.

Bagaimana dengan autis? (sebagai istilah popular! Bukan nama medis sebuah penyakit popular heheh…). Autis yang biasa disematkan pada perhatian saya adalah autis yang bukan tak acuh. Mata saya tidak bisa memandang sekitar bukan karena alasan tak acuh. Inti perbedaanya terletak pada sebab dan alasan. Autis yang saya alami adalah keterbatasan mata saya pada satu laptop. Sedangkan tak acuh mensyaratkan alasan-alasan yang menyakitkan seperti telah disebutkan diatas.

Maka berkunjung dan tidak komen adalah contoh tak acuh yang paling kejam!

Related Posts by Categories



7 komentar:

  1. iyah.., saya komen nie.., he2..

    novel sang pemimpi kira2 ntar ntar difilmkan juga ga yah? :) (sory agak OOT komennya, hi2..)

    BalasHapus
  2. kisah cinta yang menyedihkan ya,

    BalasHapus
  3. berkunjung gak komen ?? rugi ... he he he

    BalasHapus
  4. balas dendam? mudah mudahan, pemilik blog ini mau balas dendam sama saya dengan hadir di blog saya .. he he he, salam kenal ya

    BalasHapus
  5. Cinta yang acuh sama dengan ngambek nggak ya....?

    BalasHapus
  6. cinta..cinta...cinta... salam kenal ikZ :P

    BalasHapus
  7. Kata Maminya Lupus, "Pus, kalo kamu berharap harus siap kecewa."

    Tinjauan esoterisnya (glek!), cinta itu kodrati dan sebanding dengan penyifatan manusia akan persepsi keabadian. Jadi, cinta bisa sama dengan benci dalam satu waktu.

    Tinjauan eksoterisnya, biar Maminya Lupus ngga pusing mikirin anaknya yang patah hati. Ha ha...

    Tapi, asyik juga punya rasa marah. Asal dikelola pas, dunia jadi warna-warni.

    BalasHapus