21/08/08

Demokrasi Rasa Durian

Hehe emang lagi nggak ada ide sama sekali, walhasil posting dari komen terakhir…. Judul diatas jadi mengingatkan saya pada romantisme mudik, saya ini anak perantau dari Pagaralam, Sumsel yang sekarang lagi pilkada, nyari gubernur baru…(eit yang lama juga nyalon lagi deng..).

Setiap mudik saya lewat jalur surga, jalur penjual duren jatuh yang waktu itu harganya masij 3000an). Keluarga kita semua suka duren kecuali anak terakhir orangtua ku yang namanya intan, jadi kami selalu mborong itu duren sampe isi bagasi harus ikut mudik kedalam mobil. Kita yang berempat merasakan nikmatnya duren takterbatas…yang justru mabok duren itu ya si intan itu.



Duren memang buah kontroversial, dia punya penikmat yang sangat fanatik sekaligus pembenci sejati. Sejak kejadian mudik itu (yang menyadarkan kebencian adiku pada duren), mulai radius 3 meter dia udah muntah-muntah kalau dirumah ada duren.

Akhirnya walaupun bisa digugurkan secara voting, demokrasi di keluarga kami menghormati tidak seleranya adiku pada duren (sebelum ngerti istilah demokrasi, saya anggap itu keputusan pilih kasih). Terbataslah sudah kenikmatan kami pada duren, tapi saya bahagia karena perenungan dan kesimpulan saya pada demokrasi bertambah. Hehe…

Duren sangat mencerminkan ideologi seseorang, bahkan mas kopdang bisa menganggapnya surga dan adiku menganggapnya neraka. Karena kita makan duren dan mabok duren didunia, maka ketika kita memilih untuk menghormati selera masing-masing (kita merupakan makhluk yang paling dinanti pintu surga-surga)

gambar diambil dari http://www.intheknowtraveler.com

Related Posts by Categories



3 komentar:

  1. Tulisannya adem..
    Salam kenal Mbak, terimakasih sudah berkunjung dan komentar di blog saya.

    BalasHapus
  2. Lho... aku ngga doyan durian, all the time. Lha... gimana bisa demokratis kalo begini. Lho... aku selalu mikir, knapa durian bahasa Inggrisnya pun sama, durian; sedang yang lain ngga? Lha... bahasa Inggris emang susah. Bus dibaca bas, padahal artinya bis. Lho knapa aku berpikir, lha dalah..!!

    BalasHapus
  3. soalnya durian asli sini Om

    BalasHapus