07/08/08

Review headline 7 Agustus 2008, Baca-Baca...

Pagi ini, sengaja ngantor siang (bukan telat!, karena tidak pernah ada peraturan pasti tentang jam kerja pegawai diperusahaan media seperti kantor saya) kalau orang mulai bilang ‘wah enak dong!’ mungkin saya akan bilang ‘kadang-kadang aja!’.

Namanya juga kerja nggak selalu enak. Seperti rutinitas biasanya, pagi ini saya awali membaca koran-koran nasional (lengkap karena fasilitas kantor) Sindo dan Republika menempatkan isu Paskah di headline mereka, Media dan Bisnis Indonesia memulai halaman dengan masalah royalty pengusaha batubara. Sedangkan Kompas lebih menginternasional dengan mengusung ulasan dari ‘2008 State Of Future Report.


Menarik mencermati isu – isu yang mereka angkat, bukan karena saya hobi baca koran (karena sebenarnya saya udah enek baca berita, jadi ini murni karena saya bekerja di media berfasilitas informasi yang lengkap dan gratis).

Kita balik lagi liat koran-koran itu, sebelum pecah konsentrasi saya liat iklan credit card. :)

Menurut ramalan ilmuwan dalam ulasan Kompas akan ada sekitar 57 negara yang terlibat dalam situasi politik yang tidak menentu (sebagai informasi dari RPUL SD yang saya beli, didunia ini ada sekitar 190 negara yang secara de facto dan de jure diakui). Kondisi tersebut sebagai imbas dari krisis pangan, energi dan global warming yang ngetop di tv akhir-akhir ini.

Sebelum ngeles atau mencari – cari pembenaran atas laporan tersebut saya lebih tertarik merefleksikan kepada kondisi dalam negri yang di jual di koran lainnya. Paskah Suzeta yang kemarin jadi narasumber tvOne di program Apa Kabar Indonesia (off the record aja, presenter AKI sampe harus diganti sama Rahma Sarita karena hubungan Tina Talisa dengan Paskah).

Balik lagi ke Sindo dan Republika yang tertarik dengan trik-trik Paskah setelah pemanggilan oleh presiden (SP kalau di perusahaan), Sindo menyudutkan Paskah agar pasrah sedangkan Republika masih yakin dengan manuver-manuver selanjutnya dari Paskah (semoga ada, agar bisa dicetak lagi besok).

Politik di Indonesia gonjang-ganjing, SBY berhitung-hitung, kasus Paskah terhitung juga, pusing kalau gw yang jadi presiden hehe… Mungkin ramalan 57 negara itu, Indonesia yang paling cepat membenarkannya. Tapi kalau gw jadi presiden mending baca laporannya dan mulai menghitung bencana akibat krisis-krisis tadi.

Nggak perlulah pusing sama politikus apalagi pengusaha, karena bencana nggak akan pandang profesi. Alih-alih ngurusin pengusaha yang nggak mau bayar royalty batu bara. Semua jelas kalau orang per orang yang diberi kekuasaan pasti dimanfaatkan betul untuk menumpuk dollar.

Nasionalisme udah jauh kelaut. Kampanye-kampanye parpol makin membuatnya hambar. Jangan tanya lagi pada siapa kita harus percaya. Silahkan tanya pada diri sendiri apa yang mau kita percaya???

Related Posts by Categories



1 komentar:

  1. Emang parpol mah pada ngaco :)
    Huh...!!!
    -------------- btw :
    888
    launching...
    blog baru...
    cihuy...
    luv u sayang...

    BalasHapus